Nehalem Anut Green Technology

22.23 Posted by Ali Mahfud No comments

Intel akan merancang prosesor Nehalemnya dengan tambahan teknologi yang lebih hijau dan tetap mengadopsi proses manufaktur 45nm.

Prosesor andalan teranyar Intel, Nehalem, dikabarkan bakal memiliki teknologi yang lebih hijau. Berbeda dengan teknologi prosesor Intel terdahulu, Nehalem dibangun menggunakan teknologi High-K dan Metal Gate untuk  meningkatkan efisiensi energi sekaligus mendongkrak kecepatan. Saat bekerja nanti, Nehalem juga menggunakan bahan logam Hafnium untuk mengatasi masalah kebocoran dalam membangun transistor berukuran kecil.
Kemampuan lainnya adalah adanya embedded controller untuk mengatur pemakaian daya listrik yang minimum. Controller ini menggunakan beberapa transistor (seperti yang terdapat pada prosesor 486) ditambah penggunaan monitor pada chip sehingga daya listrik yang digunakan tetap konstan. (AM-03)

Intel Sandy Bridge

22.10 Posted by Ali Mahfud No comments


Sandy Bridge adalah jembatan teknologi prosesor ke masa depan. Pantas saja jika kami sebut begitu. Pasalnya, Sandy Bridge adalah perubahan terbesar yang dilakukan Intel sejak era Pentium 4.
Pada mikroarsitektur sebelumnya, Intel lebih banyak mengoptimasi kinerja tiap komponen, tanpa mengubah cara kerja komponen tersebut. Jika prosesor dianalogikan sebagai sebuah rumah, Intel cuma melakukan renovasi terhadap rumah tersebut.
Namun di Sandy Bridge, Intel betul-betul membangun sebuah rumah baru. Seluruh komponen diperbarui, mulai dari branch predictor, out-of-order execution, sampai kerja memory subsystem.
Namun yang terpenting adalah Sandy Bridge adalah wujud sebenarnya dari fusion processor, alias prosesor yang menyatukan seluruh komponen prosesor ke dalam sekeping silikon.
Sebenarnya Intel sudah melakukan kebijakan integrasi ini sejak 2 tahun lalu. Pada generasi prosesor Bloomfield, mereka memasukkan memory controller. Pada Lynnfield, giliran PCI-E controller yang masuk. Puncaknya di era Clarkdale, ketika Intel chip grafis onboard.
Ada satu catatan penting dari seluruh proses tersebut: seluruh komponen sebenarnya masih terpisah dalam keping-keping silikon yang berbeda. Nah, hal itulah yang Intel rombak di Sandy Bridge. Seluruh komponen di dalam prosesor Sandy Bridge berada dalam sekeping silikon yang dibuat dengan fabrikasi 32nm.
Komponen di dalam prosesor ini sendiri kurang lebih sama seperti Nehalem. Yang pertama tentu saja inti prosesor. Pada Sandy Bridge generasi pertama ini jumlah inti masih 2 dan 4, namun akan disusul generasi berikutnya yang memiliki 6 dan 8 inti.
Masing-masing inti memiliki L2 cache sebesar 256KB. Kerja L2 cache dibantu dibantu cache level 3 (L3 cache) yang jumlahnya sama dengan inti dengan ukuran bervariasi antara 3-8MB, tergantung segmentasi. Sedangkan PCI Express, DMI, dan memory controller dan display interface berkumpul menjadi satu menjadi komponen yang disebut System Agent. 

 
Anda mungkin bertanya, mengapa Intel susah payah mengumpulkan seluruh komponen ke dalam prosesor? Jawabannya karena ada banyak keuntungan dengan sistem saling terintegrasi seperti ini.
Yang utama tentu saja peningkatan performa, karena tiap komponen dengan mudah terhubung satu sama lain. Apalagi, Intel Intel menggunakan interkoneksi baru yang disebut Ring Bus di Sandy Bridge ini. Interkoneksi ini menghubungkan seluruh komponen, mulai dari chip prosesor, chip grafis, sampai cache. Ring Bus ini diklaim memiliki kecepatan sampai 384GB/s dengan latency  yang minim.
Keuntungan lain adalah penurunan konsumsi daya serta ukuran inti, apalagi dengann fabrikasi 32nm yang digunakan Sandy Bridge. Sebagai perbandingan, prosesor Sandy Bridge empat inti memiliki 995 juta transistor, namun ukuran die-nya hanya 216mm2. Bandingkan dengan pendahulunya, Lynnfield, yang “cuma” memiliki 296 juta transistor, namun memiliki ukuran die 296mm2.
Namun pengintegrasian tersebut juga menyisakan efek negatif. Pada era Nehalem, clock generator (yang mengatur frekuensi kerja seluruh komponen) berada di motherboard, yang memungkinkan kita melakukan overclock dengan menaikkan base clock (BCLK). Namun di Sandy Bridge, clock generator dipindahkan ke dalam prosesor. Hal ini membuat overclock melalui BCLK menjadi sangat sulit. Kenaikan hanya berkisar di angka 5-6MHz saja.
Apakah berarti overclock menjadi mati? Tidak sih, cuma lebih terbatas. Satu-satunya cara adalah menaikkan multiplier prosesor. Namun sebagian besar prosesor Sandy Bridge multiplier-nya dikunci. Yang dibuka hanya prosesor Sandy Bridge dengan akhiran “K”, yaitu Core i5 2500K (4 inti, 3,3GHz, tanpa HyperThreading) dan Core i7 2600K (4 inti, 3,4GHz, dengan HyperThreading).


Ketika Intel Belum Kapok
Jika rajin menyimak perkembangan prosesor Intel, Anda mungkin menyadari perbedaan penamaan dari prosesor generasi Sandy Bridge ini.
Ya, prosesor baru ini memiliki sistem penamaan 4 angka, sementara versi sebelumnya 3 angka. Angka pertama dimulai dari angka 2, karena Intel menganggap Sandy Bridge sebagai prosesor Nehalem generasi kedua. Selain itu, ada pula akhiran K, T, dan S.
Akhiran K menunjukkan fasilitas multiplier yang bebas (tidak dikunci). Sedangkan prosesor akhiran T dan S memiliki TDP yang lebih kecil, yaitu 65 Watt (seri T) dan 45 Watt (seri S). Sekedar mengingatkan, prosesor Sandy Bridge “normal” memiliki TDP 95 Watt. TDP yang kecil menunjukkan seri T dan S ditujukan untuk sistem terintegrasi seperti Home Theater PC.
Total ada 29 prosesor berbasis Sandy Bridge yang Intel rilis, yang terbagi untuk segmen desktop (14 buah) dan notebook (15 buah). Dengan harga antara US$100-300, segmen yang ditempati prosesor baru ini adalah menengah ke bawah.
Segmen teratas masih diduduki prosesor dengan soket LGA1366 (contohnya Core i7-975), dan mungkin baru digantikan tahun depan. Penamaan Sandy Bridge sendiri tetap mengikuti sistem Core i3/i5/ i7.
Sebagai pegangan mudah, Sandy Bridge tipe Core i3 memiliki 2 inti, sementara untuk Core i5 dan i7 memiliki 4 inti. Namun perlu diingat kalau Core i5 seri Lynnfield juga ada yang 2 inti, sehingga pastikan Anda memilih prosesor Core i5 dengan 4 digit jika ingin menjajal Sandy Bridge.
Namun sejujurnya kami tidak bisa memberi panduan mudah menyangkut feature di dalam prosesor, seperti VT-x (Virtualization Technology), TXT (Trusted Execution Technology), maupun AES-IN (instruksi untuk membantu proses enkripsi/dekripsi file).
Intel sepertinya belum “kapok” untuk memperumit sistem penamaan prosesor mereka. Ambil contoh feature VT-x yang ada di Core i5-2400 namun tidak ada di Core i5-2300. Bayangkan: namanya mirip, namun feature di dalamnya berbeda. Jadi jika Anda butuh salah satu feature tersebut, coba Anda cek di ark.intel.com untuk memastikan keberadaannya.
Berikut adalah prosesor desktop versi “polos” dan K yang tersedia untuk segmen retail. 

Pada prosesor Sandy Bridge, Intel menerapkan Turbo Boost dengan pendekatan yang lebih agresif. Intel menyadari peningkatan panas di prosesor tidak terjadi seketika, melainkan bertahap sampai mencapai batas maksimal.
Nah, jeda waktu itu dimanfaatkan Turbo Boost 2.0 ini untuk memacu prosesor sekencang-kencangnya; bahkan di atas batas TDP aman. Barulah ketika panas prosesor mendekati batas maksimal, TDP diturunkan ke batas aman. Jeda tersebut berlangsung singkat, hanya sekitar 25 detik, namun efektif untuk menangani proses dengan beban kerja tinggi seperti proses loading Photoshop.
Menariknya, jatah daya dan panas ini juga bisa dibagi untuk chip grafis. Maksudnya, jika inti prosesor sedang beristirahat sementara chip grafis bekerja keras, maka chip grafis dapat mengambil jatah prosesor untuk meng-overclock  dirinya. Lagi-lagi, inilah keuntungan memiliki sistem terintegrasi seperti Sandy Bridge.

Grafis Lebih Gahar
Chip grafis onboard Intel selama ini sering dianggap sebelah mata.
Jika dibanding chip grafis AMD atau Nvidia, performanya terbilang jauh tercecer di belakang. Namun di Sandy Bridge ini, Intel seperti ingin menunjukkan kalau mereka juga bisa membuat chip grafis. Setidaknya, Sandy Bridge berambisi menjadi yang tercepat di kelas chip grafis onboard, bahkan memiliki performa yang setara dengan kartu grafis mandiri kelas low-end.
Secara arsitektur, sebenarnya tidak ada perubahan berarti karena chip grafis tersebut masih terdiri dari 12 execution processor. Namun Intel berhasil merombak chip tersebut agar bisa bekerja dua kali lebih cepat. Selain itu, karena sudah dibuat dengan fabrikasi 32nm, kecepatan chip juga bisa mencapai 1,35GHz. Yang perlu juga dicatat adalah dukungan terhadap Shader Model 4.1 dan DirectX 10.1.
Chip tersebut juga dilengkapi komponen khusus untuk melakukan decoding dan encoding format video populer seperti MPEG2, VC1, dan AVC. Sebenarnya Intel HD (chip grafis yang dipakai Clarkdale) juga bisa melakukan proses decoding dan encoding tersebut. Namun untuk melakukannya, Intel HD harus meminjam shader dari prosesor. Dengan kata lain, ia masih “ngerepotin” prosesor.
Nah, di Sandy Bridge, telah tersedia unit tersendiri untuk proses decoding itu. Enaknya lagi, karena unit shader prosesor menganggur, ia bisa digunakan untuk menangani pekerjaan video lain seperti pemberian efek.
Anda akan menemukan dua tipe chip grafis di Sandy Bridge, yaitu Intel HD Graphic 2000 dan 3000. Versi 2000—yang memiliki spesifikasi di bawah seri 3000—digunakan oleh semua prosesor Sandy Bridge kecuali seri K.
Sebenarnya pembagian ini agak membingungkan karena berarti Intel HD 3000 hanya digunakan oleh pengguna Intel Core Sandy Bridge versi K. Padahal seperti kami sebut di atas, pembeli seri K tersebut sepertinya overclocker yang mengejar fasilitas multiplier yang tidak dikunci. Mengingat overclocker adalah mereka biasanya rela membeli kartu grafis mandiri, maka seluruh kelebihan Intel HD 3000 jadi tidak termanfaatkan.
Sebaliknya, pembeli “biasa” yang kemungkinan besar menggunakan chip grafis onboard justru harus rela hanya menggunakan Intel HD Graphic 2000 yang lebih lambat. Sayang ya?

Platform Baru
Sayangnya, semua kelebihan tersebut hadir dalam soket yang berbeda. Sandy Bridge akan menggunakan soket LGA1155, berbeda dengan soket LGA1156 yang digunakan prosesor Lynnfield.
Meski beda cuma 1 pin, keduanya tidak kompatibel sehingga kita membutuhkan motherboard baru. Ada dua chipset yang disediakan Intel untuk LGA1155 ini, yaitu Intel P67 dan H67. Spesifikasi keduanya nyaris sama. Bedanya, H67 mendukung sistem grafis onboard, sementara P67 untuk sistem dengan kartu grafis mandiri.

Kesimpulan
Melalui Sandy Bridge, Intel benar-benar mewujudkan konsep fusion processor yang sebenarnya lebih dulu didengung-dengungkan saingan abadi mereka, AMD.
Dengan konsep serba terintegrasi tersebut, Sandy Bridge menjanjikan kecepatan maupun konsumsi daya yang lebih baik. Perombakan di sisi chip grafis juga patut mendapat catatan tersendiri, karena membuat kita bisa mengandalkan sistem onboard untuk aplikasi 3D maupun video kualitas tinggi. (AM-03) (from infokomputer.com)



Flash BIOS VGA card Nvidia

08.03 Posted by Ali Mahfud 1 comment

Hmmm,, pada era cuaca extreme ini semua di tuntut untuk bekerja lebih cepat. Menurut ahli psikologi dan geofisika, setiap atau sesuatu yang lambat akan menjadi masalah (masa???) << biarin dah ikutin aja.
Pernahkah saudara merasa PC saudara terasa lebih lama (lambat..), untuk solusinya silahkan hubungi kami (^o^).

Kali ini saya akan membagikan ilmu yang mungkin bermanfaat untuk diri saya sendiri dan juga orang lain.
Hmmmm..... cara-cara memflash BIOS vga card,,,, mungkin hal ini tidak asing lagi bagi para pecinta BIOS, hahha.

Hal-hal utama yang harus di lakukan atau dipersiapkan adalah sebagai berikut :
  • Pastiakan sirkulasi pendinginan PC anda dalam keadaan baik dan sehat
  • Jika perlu bersihkan PC anda dari serpihan serpihan debu dan sampah (kalau ada)
  • Pastikan keadaan anda baik dan sehat serta siapkan mental untuk mengambil segala resiko.
  • Cek stabilitas komputer anda dengan cara benchmark dengan software SiSoftware Sandra (jika anda sudah yakin stabil, tidak usah menggunakan software ini)
  • Pastikan temperature suhu vga anda mencapai batas yang sehat <70 derajat, untuk melihat info dari vga card anda dapat digunakan software GPU-Z.
  • Untuk VGA yang akan di OC pastikan minimal GeForce 5 FX.
  • Siapkan software-software yang dibutuhkan.
Let's begin,,,,


Langkah 1
  • Siapkan Flashdisk/removeable disk minimal 512MB (mash ada gk tuh) klo tidak ada pakai yang 1Gb,2GB,4GB,8GB,16GB,32GB,.....
  • Download software USB boot yang dapat anda download disini.(sotware ini akan membuat boot disk melalui USB flashdisk)
  • Lalu download file sistem agar masuk ke DOS download file sistem DOS disini.
  • Selanjutnya Download software NiBiTor (software untuk mengedit BIOS vga).
  • Dan hal yang paling penting adalah software nvflash (untuk membaca file *.rom ke EEPROM yang ada di BIOS vga).
Baiklah,, Lanjutt..... Yang pertama di lakukan adalah install USB boot yang sudah di download. Lalu extrak file sistem DOS yang sudah di download tadi dimana saja (asal jangan di recycle bin). Colokkan USB Flasdisk anda pada tempatnya. Kemudian Jalankan USB boot.
  • Format Flashdisk dengan menggunakan USB boot dan memasukan filesistem DOS di dalamnya.
  • Selanjutnya klik Start untuk memformat flashdisk dan memasukan file DOS ke dalam Flashdisk.
  • Kemudian extrak dan copy file "nvflash" ke dalam flashdisk yang sudah di format tadi.
  • Setelah itu reboot komputer anda, booting melalui flashdisk/removeable disk. 
  • Lalu  jalankan program nvflashnya dengan cara mengetikan "nvflash -f" lalu backup BIOS vga anda dengan cara mengetikkan "nvflash -b namafile.rom" contoh: nvflash -b oldbios.rom, atau juga bisa dengan mengetikkan "nvflash --save namafile.rom" contoh : nvflash --save oldbios.rom.


Langkah 2
  • Gunakan NiBiTor untuk mengubah core, memory, dll.. dengan cara membuka file *.rom yang tadi sudah di backup dengan nvflash.
  • Setelah yakin dalam mengisi semua core, shader, dan memory, save bios dengan nama lain seperti barubios.rom (file > save bios > OK)
  • Sesudah di flash, kembali reboot kompter anda dan booting melalui USB flashdisk.
  • Dan sentuhan yang terakhir adalah memflash bios yang sudah di edit dengan menggunakan perintah "nvflash (namafile.rom)" comtoh: nvfalsh barubios.rom. (tunggu beberapa saat dan binggoo....) flash bios berhasil.
Untuk memastikan vga anda bekerja dengan baik, tes dangan 3D Mark atau software lainnya seperti ATI Tool untuk melihat hasil perubahan (sebaiknya di test sebelum dan sesudah flash BIOS vga).

Terima kasih bagi para pembaca, selebihnya alhamdulillah bila ada kekurangan mohon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb. (AM-03)

Intel NEHALEM

21.43 Posted by Ali Mahfud No comments

Nehalem masih menggunakan metode manufacturing 45 nm yang sama dengan Penryn. Pada IDF tahun 2007, sudah diperlihatkan sistem yang bekerja dengan dua buah processor Nehalem, Nama Nehalem sendiri diambil dari sungai Nehalem yang ada di daerah Oregan, Amerika Serikat. Name code ini mengakhiri daftar panjang perubahan nama yang berawal sejak tahun 2000 yang lalu yang pada saat itu diperkirakan bernama NetBurst.



Teknologi yang Diusung
Nehalem mengalami perubahan yang cukup signifi kan untuk architecturenya yang sudah dianut sejak Pentium Pro tahun 1995 menjadi x86 microarchitecture. Termasuk di sini adalah penggantian komponen yang berbeda untuk pekerjaan yang berbeda pula. Beberapa sumber menjelaskan spesifikasi Nehalem seperti berikut:
  • Dua, empat, atau delapan core, dengan 731 juta transistor untuk varian quad core.
  • Proses manufacturing 45 nm.
  • Memory controller terintegrasi dengan dukungan DDR3 SDRAM dari 1 hingga 6 channel.
  • Integrated graphics processor (IGP) sudah terintegrasi di luar die (off-die), namun masih dalam satu CPU.
  • Fungsi FSB diganti dengan Intel QuickPath Interconnect.
  • MultiThreading dan hyperthreading, di mana pada satu core bisa dijalankan dua threads sekaligus.
  • Native quad (4) dan octo core (8) processor. Terdapat di dalam sebuah die.
  • Caches yang dimiliki, 32 KB L1 instruction dan 32 KB L1 data cache per core, 256 KB L2 cache per core, 2-3 MB L3 cache per core dibagi dari semua core.
  • 33% lebih ramping dibandingkan Conroe.
  • Level 2 untuk fitur Branch Predictor dan Level 2 untuk fitur translation Lookaside Buffer.
  • Modular blocks of component, di mana untuk setiap core bisa ditambahkan, dikurangi untuk masing-masing market yang berbeda.
Peningkatan Kinerja yang Diperoleh
Kinerja dari Nehalem dilaporkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Penryn processor.


Berikut beberapa keunggulan Nehalem dibandingkan Penryn:

  • 1.1x sampai 1.25x single threaded atau 1.2x sampai 2x untuk multithreaded pada keadaan kondisi daya yang normal.
  • Penggunaan daya lebih hemat 30% untuk performa yang sama.
  • Dengan fitur Core-wise dan clock for clock, Nehalem mampu meningkatkan performa hingga 15%-20% dibandingkan dengan Penryn.
Pada situs AnandTech, salah satu fitur yang sudah diuji adalah Intel QuickPath Interconnect (4.8 GT/s version), di mana didapatkan hasil untuk copy bandwidth dengan menggunakan triple channel 1066 MHz DDR3 adalah 12.0 GB/s. Dibandingkan dengan system 3.0GHz Core 2 Quad menggunakan dual channel 1066MHz DDR3 yang hanya mencapai 6.9GB/s. Perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya. Tak ketinggalan juga fitur overclocking yang tetap didukung saat Anda menggunakan Bloomfield processor disandingkan dengan X58 chipset.
Varian Nehalem

Processor ini akan hadir dalam beberapa varian, baik untuk server, desktop, dan juga notebook. CPU untuk server memiliki codenamed Beckton (empat socket), sedangkan untuk yaang dua socket memiliki codenamed Gainestown, dan single socket (biasa digunakan untuk desktop) ber kode nama Bloomfield.

Prosesor untuk server ini juga sudah mendukung DDR3 Registered. Nehalem Microarchitecture sendiri memiliki 7 codename yang berbeda, terdiri dari 2 processor server, 3 processor desktop, dan 2 processor mobile. Untuk Beckton processor, memiliki 44 bits physical memory address dan 48 bits virtual memory address. Sementara processor yang berada di kelas value dan mainstream, Havendale memiliki FDI bus, dua buah versi IGP yang berbeda dan setidaknya memiliki 6 buah part berbeda, dan 6 nilai frequency yang berbeda pula. Dengan begitu, nantinya diharapkan Havendale bisa menggantikan posisi dual core dan quad core Penryn CPU.
Penerus Nehalem

Belum juga pasar menikmati secara penuh processor Nehalem yang baru saja dilaunch, sudah berhembus kabar bahwa ke depan akan ada penerus dari Nehalem ini, yang disebut dengan nama Westmere atau Nehalem-C. Proses manufacturing sudah menggunakan 32 nm, versi ramping dari Nehalem yang asli. Kemungkinan Westmere akan siap pada tahun 2009, itu jika pihak Intel tidak mengubah lagi roadmap mereka. Namun sepertinya, Westmere ini akan diluncurkan pada tahun 2010, termasuk juga versi mobile-nya. disimpulkan beberapa pengembangan Westmere dibandingkan Nehalem, di antaranya, yaitu:
  • Proses manufacturing 32 nm.
  • 6 core processor.
  • Instruction set yang baru, memberikan peningkatan tiga kali lipat untuk encryption dan decryption rate process Advanced Encryption Standart (AES).
  • Pengembangan pada virtualization latency.
  • Westmere Integrated graphics kemungkinan akan diluncurkan bersamaan.
  • Perkiraan peluncuran, Q4 2009 sampai Januari 2010 untuk mobile chips, 2009 akhir atau awal 2010 untuk DP server chips, H1 2010 untuk high-end desktop chips (Penerus Bloomfield), H2 2010 untuk mainstream dan value desktop chips, jika memang Westmere akan dirilis untuk segmen tersebut.
Mohon maaf bila ada kesalahan atau kekurangan, Terima Kasih (AM-03)

Teknologi Intel Second Generation

21.29 Posted by Ali Mahfud No comments

Kali ini saya akan membahas tentang teknologi yang terdapat pada prosessor intel generasi ke 2. Mungkin agak sedikit telat namun maklum lah newtol(newbie tol*l).

Telah diketahui kini Intel masih menduduki peringkat 1 dalam hal proses-memproses (prosessor maksudnya)

Pada produk intel generasi ke 2 tedapat fitur-fitur baru yang ditawarkan :
1. Intel® HD Graphics

Tersedia sebagai suatu fitur visual terbangun pada sejumlah prosesor Intel® Core™ tertentu, Intel® HD Graphics membuat performa discrete 3D graphics tanpa biaya tambahan untuk suatu kartu grafis terpisah. Anda akan menikmati image yang jernih dengan frame per detik tertinggi untuk game dan video mainstream.

2. Intel® Clear Video Technology

Suatu fitur visual terbangun yang ditawarkan prosesor Intel® Core™ generasi ke-2, Intel® Clear Video Technology menyampaikan performa visual lebih tinggi untuk image yang lebih tajam, warna yang lebih kaya, serta playback audio dan video yang superior.

3. Graphics Terpisah

Komponen graphics ini berupa sebuah kartu graphics tambahan. Meskipun ideal bagi para pemain game high-end 3D, desainer serta video editor, namun tidak menambahkan terlalu banyak performa bagi pengguna sehari-hari. Penting dicatat bahwa hanya berbagai prosesor yang lebih kuat yang bisa memanfaatkan penuh graphics terpisah ini.

4. Intel® Hyper-Threading Technology

Tersedia pada prosesor Intel® tertentu, Intel® Hyper-Threading Technology membuat penggunaan prosesor Anda menjadi lebih efisien sehingga Anda dapat menjalankan berbagai aplikasi menuntut sementara tetap menjaga tanggapan sistem. Dengan teknologi ini, mereka yang antusias dengan multimedia dapat menciptakan, edit dan encode file-file graphics berat sementara menjalankan berbagai aplikasi lainnya, tanpa kehilangan performa.

5. Intel® InTru™ 3D Technology

Sebagai bagian dari fitur visual terbangun prosesor Intel® Core™ generasi ke-2, Intel® InTru™ 3D Technology membuat bisa melihat film Blu-ray dalam stereo 3D dan resolusi 1080p penuh di komputer rumah Anda.

6. Ketangguhan Mikro Processing (nm)

Suatu unit ukuran, satu nanometer (nm) adalah sepermiliar meter. Transistor pada prosesor terkini Intel lebarnya hanya 32nm, sementara model yang lebih lama berukuran 45nm dan 65nm. Ukuran yang lebih kecil membuat transistor dapat memuat lebih penuh, membocorkan lebih sedikit energi, memproduksi panas yang lebih sedikit dan beralih lebih cepat, sehingga prosesor dapat berjalan lebih cepat, menggunakan daya lebih sedikit, dan lebih efisien energi.

7. Intel® Quick Sync Video

Suatu fitur visual terbangun pada prosesor Intel® Core™ generasi ke-2, Intel® Quick Sync Video mengakselerasi performa hardware selama video editing, burning dan berbagi untuk secara signifikan mengurangi waktu tunggu dari beberapa jam menjadi beberapa menit.

8. Intel® Smart Cache

Cache adalah area storage cepat tempat prosesor menyimpan data yang sering diakses. Intel® Smart Cache memaksimalkan data storage ini. Hal ini membuat setiap prosesor memanfaatkan sampai 100% ruangan dan menarik data lebih cepat, meningkatkan performa keseluruhan untuk aplikasi media dan game yang kaya.

9. Intel® Turbo Boost Technology

Tersedia pada prosesor Intel® Core™ tertentu, Intel® Turbo Boost Technology secara otomatis meningkatkan performa prosesor hingga sesuai dengan beban kerja Anda. Sebelumnya, bagian-bagian yang tidak terpakai pada chip akan “dimatikan,” membuat sejumlah core menjadi idle. Dengan memaksimalkan penggunaan core, Anda mendapatkan performa extra saat Anda membutuhkannya, serta meningkatkan efisiensi energi bila tidak.

10. Intel® Turbo Boost Technology 2.0

Suatu fitur upgrade yang tersedia pada prosesor Intel® Core™ generasi ke-2 tertentu, Intel® Turbo Boost Technology 2.0 secara otomatis menyediakan bahkan dorongan kecepatan yang lebih besar lagi untuk mengurangi lag time selama tugas-tugas berat seperti extreme gaming dan HD video editing.

Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sampaikan, mungkin saat ini masih banyak lagi teknologi-teknologi dari intel yang lebih mutakhir....
Terima kasih. (AM-03)

Instalasi Debian 5

12.51 Posted by Ali Mahfud No comments


Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah ‘kernel independen’, yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada. Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian.

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Untuk penginstallan linux debian, tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi. Namun untuk optimalisasi bisa menggunakan Spesifikasi Komputer yang lebih tinggi.
Persiapan & Instalasi Debian 5:

Siapan persiapan untuk penginstallan Debian.
Siapkan Kaset DVD Debian 5, Ubah first boot menjadi DVD ROM.









- Setelah masuk ke menu seperti di atas, tekan enter.
- Lalu akan masuk ke menu berikutnya (region) lalu pilih Other,karena wilayah kita adalah Indonesia.
- Setelah itu masuk ke menu selanjutnya yaitu keyboard layout pilih >> America saja!
- Saat masuk ke hostname kembali lagi atau tekan go back.



- Setelah goback,Pilih configure manually
- Lalu Masukkan IP server

1. Lalu masukkan Net mask 255.255.255.0 dan gateway nya 192.168.25.1
2. Masukkan Domainnya dengan “lks25.sch.id”
3. Setelah itu masuk ke Partition Disk
;guided - Use Entire Disk - enter
4. Partion Disk -> langsung Enter
5. Setup root password bebas contohnya “123”
6. Lalu masukkan User name baru : user

1. Configuring apt
Scaning CD-ROM
· Scan another cd or DVD pilih “No”
· Use a Network Mirror pilih “No”
· Participate in the package usegae survey? Pilih “no”
2. Hilang tanda * pada pilihan “desktop environment” lalu click continue
3. Grub Loader
· Install the grub boot loader on a harddisk – Instal (pilih) “yes”
4. Server Login : “root”
Password : “alesana”

DNS
1.apt-get install bind9 -> Y -> enter (masukkan lagi DVD nya)
2. Ketik “cd /etc/bind” -> nano named.conf . Jika sudah masuk tampilan seperti berikut




Mengedit "db.web"
- Ketik nano db.web
- Tekan ctrl + R -> ctrl + T lalu pilih db.local
- Lalu ubah isinya menjadi seperti gambar dibawah lalu save dengan ctrl + x -> Y




- Ketik nano db.ip lalu tekan ctrl + r -> ctrl t lalu pilih db.ip
- Lalu isinya buat seperti gambar dibawah ini Lalu save




- Setelah di save ketik ” /etc/init.d/bind9 restart”
- Setelah restart coba ping ke "www.lks25.sch.id" jika sukses berarti pembuatan DNS sukses

Web Server
- Apt-get install apache2 php5 links -> enter
- Ketik Y -> enter
- Nano /var/www/index.html -> enter
Hapus semua terus bikin file "html" sendiri kalo sudah save






- Setelah itu restart webserver dengan perintah
/etc/init.d/apache2 restart

Konfigurasi DHCP
- “apt-get install dhcp3-server -> enter
- Pada tullisan ok tekan enter
- Ketik nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
- Cari baris yang ada kata “aslightly different” -> hapus semua pagar sampai bawahnya “max lease”
- Setelah subnet ganti dengan 192.168.25.0, netmask 255.255.255.0
Range 192.168.25.2 192.168.25.254
Option domain-name-servers 192.168.25.1
Domain-name “lks25.sch.id”
Routers 192.168.25.1
Broadcast-address 192.168.25.255
Default-lease-time 7200
Max-lease-time 7200

Setelah itu save lalu ketik /etc/init.d/dhcp3-server restart

Perintah Pada Mikrotik

08.25 Posted by Ali Mahfud 2 comments

Perintah mikrotik sebenarnya hampir sama dengan perintah yang ada dilinux,
sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel Linux, hasil pengolahan
kembali Linux dari Distribusi Debian. Pemakaian perintah shellnya sama,
seperti penghematan perintah, cukup menggunakan tombol TAB di keyboard
maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan, hanya ketikkan
awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell akan menampilkan sendiri
perintah yang berkenaan. Misalnya perintah IP ADDRESS di mikrotik. Cukup
hanya mengetikkan IP ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell
akan mengenali dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS.

Baiklah kita lanjutkan pengenalan perintah ini.
Setelah login, cek kondisi interface atau ethernet card.

–[1]– Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router
[admin@Mikrotik] >interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500

Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagi etherned cardnya, seharusnya R (running).
a. Mengganti nama interface
[admin@Mikrotik] >interface(enter)
b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka
[admin@Mikrotik] interface > set ether1 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka
[admin@Mikrotik] interface > set ether2 name=Local
d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip
[admin@Mikrotik] >/interface set ether1 name=Public
e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.
[admin@Mikrotik] >/interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R Local ether 0 0 1500
1 R Public ether 0 0 1500

–[2]– Mengganti password default .
Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] >password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****

–[3]– Mengganti nama hostname
Mengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “routerku”
[admin@Mikrotik] >system identity set name=routerku
[admin@routerku] >

–[4]– Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server

–[4.1]– IP Address
Bentuk Perintah konfigurasi
ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface}
a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LAN kita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi).
[admin@routerku] >ip address add address=192.168.1.2 netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet” [admin@routerku] >ip address add address=192.168.0.30
netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN”
b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@routerku] >ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 Local
1 ;;; IP Address ke LAN
192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255 Public
[admin@routerku] >

–[4.2]– Gateway
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip route add gateway={ip gateway}
a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.1.1
[admin@routerku] >/ip route add gateway=192.168.1.1
b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers
[admin@routerku] >ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 Local
1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 Public
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 Public
[admin@routerku] >
c. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar
[admin@routerku] >ping 192.168.1.1
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms 
[admin@routerku] >

–[4.3]– NAT (Network Address Translation)
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-inteface={ethernet yang langsung terhubung ke Internet atau Public}
a. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@routerku] >ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=Public
action=masquerade
[admin@routerku] >
b. Melihat konfigurasi Masquerading
[admin@routerku] >ip firewall nat print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade
[admin@routerku] >

–[4.4] Name server
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip dns set primary-dns={dns utama} secondary-dns={dns ke dua}
a. Setup DNS pada Mikrotik Routers, misalkan DNS dengan Ip Addressnya Primary = 202.134.0.155, Secondary = 202.134.2.5
[admin@routerku] >ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=yes
[admin@routerku] >ip dns set secondary-dns=202.134.2.5 allow-remoterequests=yes
b. Melihat konfigurasi DNS
[admin@routerku] >ip dns print
primary-dns: 202.134.0.155
secondary-dns: 202.134.2.5
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@routerku] >
c. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@routerku] >ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@routerku] >

Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.

Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika
berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.30, via browser buka http://192.168.0.30. Di Browser akan ditampilkan dalam bentuk web dengan beberapa menu, cari tulisan Download dan download WinBox dari situ.
Simpan di local harddisk. Jalankan Winbox, masukkan Ip address, username dan password.

–[5]– DHCP Server
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu
program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server,
sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client.
Bentuk perintah konfigurasi :
ip dhcp-server setup
dhcp server interface = { interface yang digunakan }
dhcp server space = { network yang akan di dhcp }
gateway for dhcp network = { ip gateway }
address to give out = { range ip address }
dns servers = { name server }
lease time = { waktu sewa yang diberikan }
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita
setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
a. Tambahkan IP address pool
/ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.30
b. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client.
Pada contoh ini networknya adalah 192.168.0.0/27 dan gatewaynya 122.168.0.30
/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/27 gateway=192.168.0.30 dnsserver= 192.168.0.30 comment=”"
c. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface Local )
/ip dhcp-server add interface=local address-pool=dhcp-pool
d. Lihat status DHCP server
/ip dhcp-server print
Flags: X – disabled, I – invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
0dhcp1 Local
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih
dahulu pada langkah e.
e. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya
/ip dhcp-server enable 0
kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif
f. Tes Dari client
Misalnya :
ping www.yahoo.com

–[6]– Transparent Proxy Server
Proxy server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah diakses oleh komputer lain, karena sudah di simpan didalam caching server.Transparent proxy menguntungkan dalam management client, karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy di setiap browser komputer client karena redirection dilakukan otomatis di sisi server.

Untuk Lebih Jelasnya silahkan download disini atau download file disini